Best Friends and Love with Line part 1
Ify
menyeruput es teh manisnya, minuman yang ia percaya di sukai oleh semua
orang di dunia ini. Saat tiba-tiba ada yang mengagetkannya dari
belakang dan membuat air yang ada di dalam mulutnya tersembur keluar
semua.
Bagian 2 >>
"Riooo !!!" teriak ify jengkel.
"Haha.." rio terbahak-bahak melihat ify memandangnya dengan cemberut.
"Ih puas banget lo ngerjain gue ! itu tadi es teh terakhir yang tersisa di gelas gue tauk !"
"Ya ampun fy, setiap hari juga kan lo minum es teh" kata iel nimbrung yang ternyata udah duduk dari tadi di samping ify.
"Iya
tuh fy, bener kata iel, haha, enggak ada yang belain nih yee" ejek rio,
ify merengut sebal, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke alvin yang
dari tadi tetap aja sibuk baca buku.
"Vin, bilang deh lo belain gue" rajuk ify, alvin langsung mengalihkan pandangannya dari buku ke ify.
"Udah-udah, enggak malu apa di lihatin sama adek kelas" sahut alvin tenang tapi dingin. Semua langsung diem.
"Weits, pada ngumpul disini"
"Lo yang kenapa baru nongol ? udah dapet kecengan ?" tanya iel ke cakka.
"Lumayanlah angkatan sekarang, banyak yang lucu-lucu masih pada polos lagi" kata cakka sambil nyomot somaynya rio.
"Playboy enggak modal" kata rio kesel.
"Awas aja lo deketin adek gue"
"Ya
sih acha emang cantik yel, tapi tenang aja, secara gue udah tahu
kebusukan abangnya, ogah amat gue jadi adek ipar lo" balas cakka.
"Ngomong tuh ama tangan gue" sahut iel sambil ngegeplak kepala cakka, cakkanya cuma meringis-ringis aja.
"Vin, si ray enggak ikut mos dong ?" tanya ify yang males ikutan gila sama tiga temennya yang lain.
"Enggak, dia baru sampe besok" kata alvin sambil masih tetep baca bukunya.
"Buset dah vin, ini baru masuk, lo kenapa udah belajar aja dah" timpal rio, alvin cuma nyengir.
"Gue
cariin, pada ngilang disini ya, kegiatan mos udah mau mulai lagi tuh"
tiba-tiba via udah berdiri di belakang mereka sambil berkacak pinggang.
"Kita kan nurut sama ketuanya vi" kata cakka sambil nujuk iel.
"Udah deh cepetan ! ayo fy" via langsung narik tangan ify. Dan itu cukup bikin semuanya ikutin dia.
"Gue
heran deh yel, lo ketuanya, alvin wakilnya, kenapa yang galak malah
sekertarisnya ?" tanya rio bisik-bisik ke iel, iel cuma ngangkat bahu.
"Eh
jangan bisik-bisik, gue denger lho !" kata via sambil membalikkan
badannya, rio cuma nyengir sambil mengangkat jari telunjuk dan
tengahnya.
"Nyengir
mulu lo, gue tuh cuma enggak mau aja, osis senior nganggep kita enggak
becus ngadain mos. Lagian vin kenapa bukan lo aja sih yang jadi ketuanya
?" alvin cuma tersenyum menanggapi pertanyaan via. Setelah sibuk
ngurusin para murid-murid baru, alvin, rio, iel, cakka dan ify
memutuskan untuk santai di cafe favorit alvin, the book's. Sebuah
perpustakaan super lengkap yang juga nyediain tempat yang enak buat
nongkrong.
"Huft, pegel amat dah gue" ify menggerakkan kepalanya kanan kiri atas bawah.
"Senam pagi buu.." goda rio, ify cuma mendelik males nanggepin.
"Wew, gue kakak terbaik.." pamer ify.
"Emang
dari smp, kita selalu dapet angket kaya gini kan fy, lo terbaik, gue
teramah, cakka terganteng, rio termanis dan alvin tercuek" sahut iel.
"Ah yakin lo baik ? harusnya ada angket terbawel tuh, pasti lo yang dapet" lagi-lagi rio menggoda ify.
"Rio,
lo bisa enggak sih sehari aja enggak godain gue, gue tahu lo ngefans
sama gue, tapi enggak usah kaya gini dong, kalo demen bilang aja" balas
ify mulai jengkel, tapi entah kenapa kata-katanya ify malah sukses bikin
rio diem.
"Ribut terus lo berdua, akur kek sekali-kali" timpal cakka.
"Besok ada yang mau nemenin gue ke airport jemput aren sama ray ?" tanya alvin mengalihkan pembaicaraan.
"Gue,
gue mau, gue kangen sama aren sama ray" kata ify semangat. Alvin cuma
ngangguk dan ngelanjutin baca buku (lagi !) meskipun pikirannya lagi
melanglang buana jauh dari buku yang ia baca.
'dia nurutin surat gue, gue bisa ngelihat dia lagi' batin alvin.
Kamar Ify, malem.
Ify
tersenyum sendiri melihat poto yang terletak dia atas meja belajarnya.
Potonya bersama rio, alvin, iel dan cakka, power rangersnya. Ify jadi
inget awal mula persahabatan indah mereka ini.
_Flashback_
"Anak-anak ayo pada diem semuanya, kita kedatangan murid baru nih dari bandung, ayo nak perkenalkan nama kamu"
"Nama saya alyssa saufika umari, tapi cukup panggil nama saya ify, mohon bantuannya yaa.."
"Baiklah
ify, kamu duduk sama rio disana" ify menuruti gurunya, ia langsung
berjalan menghampiri kursi kosong yang tadi gurunya tunjuk.
"Mario, tapi panggil aja gue rio" sapa rio ramah sambil menyodorkan tangannya.
"Ify.." ify membalas tangan rio dan langsung duduk di sampingnya mengikuti pelajaran.
"Rio mau kemana ?" rio yang mau istirahat ke kantin langsung menghentikan langkahnya berbalik ke ify.
"Mau ke kantin"
"Boleh ikut enggak, aku belum kenal sama yang lain" rio mengangguk ramah, ifypun langsung mengikuti rio.
"Fy, kenalin ini sahabat-sahabat gue, ini iel, yang ini cakka, terus alvin" jelas rio ke ify.
"Ify, maaf ya ganggu, abis aku belum punya temen sih"
"Anak pindahan ya fy ? darimana ?" tanya iel ramah.
"Aku dari sd bintang biru bandung"
"Ya fy, udah sampe jakarta ngomongnya pake gue lo aja"
"Belum kebiasa gu..gue cak.." semua berusaha nahan ketawa denger ify ngomong gue dengan sedikit aksen sunda.
"Enggak usah dipaksain fy, santai aja" bela alvin yang dari tadi diem.
Lalu kenangan ify berpacu cepat ke kenangan yang menurutnya paling indah, kenangan yang paling suka ia kenang.
Ify
celingukan nungguin jemputannya, berhubung baru tiga hari pindah ke
jakarta, ify belum apal-apal banget kalo harus pulang sendiri. Tapi
dasarnya nekat, ify mutusin buat jalan kaki dan berharap ketemu papanya
yang janji mau jemput di tengah jalan. Naas, bukannya ketemu papanya,
ify malah ketemu anak-anak aneh yang emang kayanya suka mangkal disitu.
Ada yang manggil-manggil, ada yang siul-siul gaje, yang paling parah
adalah ada yang ngampirin dia.
"Ma..mau ngapain ?" tanya ify takut-takut.
"Siniin duit lo !!" ify menggeleng, dia berusaha mengumpulkan keberaniannya.
"Bohong
lo ! tampang lo tuh berduit ! siniin enggak uang jajan lo !" seorang
anak maju dan megangin tangan ify, ify berusaha teriak tapi suaranya
malah berkhianat sembunyi entah dimana.
"Woi lepasin tangan temen gue !!" teriak rio tiba-tiba lantang.
"Wah nantangin gue lo !" ify ngelihat rio maju ngampirin anak-anak brandal itu.
"Banci lo semua keroyokan sama cewek !" cakka ikut manas-manasin.
"Emang dia siapa lo hah ?!"
"Dia
adek kita, jadi lepasin cepetan !!" ify takjub lihat alvin teriak,
secara tiga hari dia kenalan, kata-katanya alvin ke dia masih bisa di
hitung pake jari.
"Berani lo semua sama kita !"
"Siapa
takut !" sahut iel. Mereka berempat udah dalam posisi kuda-kuda siap
perang. Ify sibuk komat-kamit berdoa. Dan bug bug bug. Anak-anak
berandal itu abis sama mereka berempat. Ify langsung tepuk tangan heboh.
"Wua..hebat..hebat..makasih-makasih ya" kata ify sambil tersenyum.
"Lo enggak di apa-apain kan fy ?" tanya rio khawatir.
"Enggak kok enggak, makasih ya.."
"Lo mau balik ya fy ? enggak di jemput ?"
"Iya yel, gue enggak di jemput-jemput" jawab ify yang udah lancar pake gue-lo.
"Bareng
aja fy sama kita" tawar cakka. Tapi ify bingung, secara mereka semua
naik sepeda dan sepeda cowok, enggak ada boncengannya. Sadar sama jalan
pikiran ify, alvin menuntun sepedanya bukan menaikinya.
"Udah
kita jalan aja bareng-bareng sampe rumah lo" semua langsung ngeh kenapa
ify bengong, dan langsung ngikutin saran alvin. Ify sih seneng-seneng
aja, karena dia di lindungin empat cowok, cakep-cakep lagi.
"Semuanya makasih ya, mau mampir dulu enggak ?" sesampainya mereka di rumah ify, tapi semuanya menggeleng.
"Fy, punya sepeda ?" tanya rio tiba-tiba sebelum mereka mau jalan.
"Punya kok, kenapa ?"
"Besok
kita jemput ya, bareng-bareng berangkatnya" ify tersenyum lalu
mengangguk, dan melihat sahabat-sahabat barunya mulai mengayuh sepedanya
pergi.
_Flashbackend_
Ify
masih suka senyum-senyum sendiri kalo inget kenangan-kenangan mereka,
dia tahu dia beruntung banget punya empat sahabat cowok yang
ganteng-ganteng dan berpotensi. Walaupun resikonya ify jadi suka di
jutekkin sama beberapa anak cewek yang iri sama posisinya ify.
Sambil
ngucir rambutnya asal, ify lari-lari ke bawah, dia kesiangan dan
klakson mobil alvin udah berkali-kali bunyi dari tadi. Tanpa basa-basi
ify nyomot roti tawar di atas meja makannya dan nyangking sepatunya ke
mobil alvin.
"Bused
dah fy, lo cewek bukan sih ?" tanya rio setengah heran setengah kocak
lihat ify, ify yang lagi sibuk pake sepatu cuma nyengir.
"Kak
ify sih, udah gue bangunin dari tadi enggak bangun-bangun" ify nengok
ke samping dan baru sadar kalo deva adeknya udah duduk manis dengan
berbagai atribut ajaib.
"Kok lo udah nangkring disini dev ?"
"Nangkring
? emang gue burung ! kan gue nebeng, nanti gue di getok lagi sama
kalian kalo bawa motor ke sekolah" sahut deva sewot.
"Anak pintar, yang sopan ya sama kakak kelas jangan kaya kakak lo" rio nimbrung, sementara alvin cuma diem aja konsen nyetir.
"Lo sendiri kenapa nebeng alvin ?"
"Lagi males aja bawa mobil, tahun ajaran baru gini suka penuh parkiran sama orang tua yang nganterin anaknya" jawab rio asal.
"Kak alvin, ray kapan dateng ?"
"Besok
mungkin dia baru masuk dev" deva cuma berohh ria mendengar jawaban
singkat alvin. Ray adeknya alvin, sahabatnya deva juga, tapi dua tahun
yang lalu ray pindah ikut orang tuanya ke Paris. Sesampainya mereka di
sekolah, deva langsung memisahkan diri menuju teman-temannya dari smp
yang melanjutkan ke sekolah yang sama, ada ozy, acha dan nova.
Alvin, rio dan ify juga menghampiri iel dan cakka, tapi matanya alvin terus memandang ke arah lain.
"Dilihatin
mulu dari dulu, enggak ada perkembangan lo" kata ify sambil nyenggol
alvin, teman-temannya langsung mengikuti arah pandangam alvin dan paham.
"Lo berdua jodoh tuh, satu sekolahan lagi" celetuk cakka sambil mesam-mesem tebar pesona ke anak-anak cewek yang lewat.
"Bukan
jodoh, gue yang nyuruh dia sekolah disini juga" jawab alvin sambil
berlalu ninggalin temen-temennya, mereka semua langsung tatap-tatapan,
dan kompak ngejar alvin.
"Lo
bilang apa ? lo udah berani ngomong sama dia ? apa sekarang lo udah
pdkt terang-terangan ?" ify nanya bertubi-tubi mewakilkan pertanyaan
semua temannya juga.
"Nanti
gue ceritain, tuh lihat via udah jalan kesini, siap di omelin lagi
kita" kata alvin sambil nunjuk via yang emang lagi jalan ke arah mereka.
"Hai vi" sapa iel ramah sambil tersenyum.
"Hmm.
lo di panggil sama kepsek tuh, fy lo di cariin dea, uang konsumsi
katanya" via enggak ngebales senyum iel sama sekali, dan malah langsung
pergi gitu aja, diikuti oleh ify.
"Sabar ya yel" kata rio sambil nepuk-nepuk pundak iel.
"Hah ? kenapa gue ?"
"Kayanya
senyum lo beneran enggak mempan deh sama via"sambung rio lagi, iel cuma
tersenyum, dia sendiri enggak ngerti, dari dulu cuma via yang enggak
pernah bales senyumnya dia.Bagian 2 >>
Komentar
Posting Komentar