Fearless of Love 2 : Destiny in Love part 2

Alvin dan rio berdiri di tengah-tengah lapangan, di sekelilingnya para guru dan murid-murid siap menyaksikan duel mereka. Tidak mudah memang meminta ijin dari guru, tapi obiet, riko, cakka, oik, shila, agni dan via yang setia kawan siap untuk menjadi jaminan. Duel yang di maksudkan rio adalah, bernyanyi di tengah lapangan, lalu siapa yang mendapat dukungan terbanyak, dialah sang juara.
Walau baru dua hari menjadi murid baru, ternyata rio sudah mempunyai banyak penggemar, ini dapat terlihat dari banyaknya murid-murid yang heboh waktu melihat rio mulai memainkan gitarnya..
Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I felt right trough the cracks,now I'm trying to get back

Before the cool done run out I'll be giving it my bestest
And nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn to win some or learn some

But I won't hesitate no more,no more
It cannot wait,I'm yours

Well up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love love

Listen to the music of the moment people, dance and sing
We're just one big family
And it's our God-forsaken right to be loved loved loved loved

So I won't hesitate no more,no more
It cannot wait,I'm sure
There's no need to complicate,our time is short
This is our fate I'm yours

D-d-do do you,but do you,d-d-do
But do you want to come on
Scooch on over closer dear
And I will nibble your ear

I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
But my breath fogged up the glass
And so I drew a new face and laughed

I guess what I be saying is there ain't no better reason
To rid yourself of vanaties and just go with the seasons
It's what we aim to do,our name is our virtue

But I won't hesitate no more,no more
It cannot wait,I'm yours

(I won't hesitate)
Open up your mind and see like me
(no more,no more)
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find that the sky is yours
(It cannot wait,I'm sure)

so please don't,please don't,please don't
(There's no need to complicate)
There's no need to complicate
(Our time is short)
'Cause our time is short
(This is our fate)
This is,this is,this is our fate
I'm yours
Semua yang ada disitu langsung bertepuk tangan, tidak terkecuali alvin, riko, obiet, cakka, shila, oik, agni dan via, mereka mengakui bahwa suara rio yang lembut dan permainan gitar yang bagus adalah daya tarik sendiri buat rio. Lalu sekarang giliran alvin, alvin mulai menekan nuts-nuts pianonya, piano yang dengan susah payah di keluarkan dari ruang musik, ia menyanyikan lagu, yang sudah lama ingin ia nyanyikan untuk aren.
Sedalam yang pernah kurasa
Hasratku hanyalah untukmu
Terukir manis
Dalam renunganku jiwamu jiwaku menyatu
Biarkan kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku penuhiku
Berilah diriku
Kasih putih di hatiku
(kudatang padamu kekasihku)

Kucurahkan isi jiwaku
Hanya padamu
Dalam air itu
Kau bawa selamanya diriku

Biarkan kurasakan
Hangatnya sentuhan kasihmu
Bawa daku penuhiku
Berilah diriku
Kasih putih di hatiku
(kudatang padamu kekasihku)
Sekali lagi semua bertepuk tangan, mendengar alvin yang penuh penghayatan nyanyinya. Bisik-bisik pun langsung terjadi, bingung juga mau milih siapa, riko si mantan ketua osis, langsung mengambil kendali.
"Oke..oke tenang dulu, saya sama beberapa anak osis, dan alumni osis bakal keliling dari kelas ke kelas buat voting, pilih siapa yang mau kalian pilih, jadi sekarang saya minta semuanya kembali ke kelas masing-masing, terimakasih" semua pun menuruti nasihat riko. Setelah melakukan voting dari para siswa, guru, tukang kebun, penjaga kantin, saat perhitungan pun di mulai..
"Lho, kok hasilnya bisa imbang ?" tanya obiet bingung sendiri.
"Iya ya, padahal jumlahnya pas kok, anak kelas satu yang lagi enggak masuk lima orang, kelas dua tiga orang, anak kelas tiga masuk semua" jelas oik sambil melihat data yang di pegangnya.
"Coba-coba di lihat lagi absennya, kali aja ada yang kelewat" usul shila bijak.
"Emang harusnya jumlah yang ikut voting berapa ?" tanya agni.
"621 orang, tapi hasilnya imbang, berarti kan ada satu orang yang belum ikutan" timpal riko.
"Iel, iel pasti dukung alvin, jadi alvin menang dong" celetuk cakka spontan, yang malah bikin dia di pandang sinis sama teman-temannya.
"Oops, sori-sori.." kata cakka lagi.
"Jadi siapa dong, masa iya mau itung ulang ?" tanya via heran.
"Aku, aku yang belum milih.." tiba-tiba aren udah berdiri di tengah lapangan, di antara alvin dan rio. Semua orang langsung menatap aren.
"Aren enggak tahu mau milih siapa, aren enggak ngerti. Kalian berdua tega banget sama aren, ngasih aren pilihan susah kaya gini, aren bingung !" teriak aren dengan mata yang berkaca-kaca. Via yang enggak tega lihat aren, baru mau ngampirin aren, waktu..
I can't believe it's over
I watched the whole thing fall
And I never saw the writing that was on the wall
If I'd only knew
The days were slipping past
That the good things never last
That you were crying

Summer turned to winter
And the snow it turned to rain
And the rain turned into tears upon your face
I hardly recognized the girl you are today
And god I hope it's not too late
It's not too late
'Cause you are not alone
I'm always there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost
When your worlds crashing down
And you can't bear the thought
I said, babe, you're not lost

Life can show no mercy
It can tear your soul apart
It can make you feel like you've gone crazy
But you're not
Things have seem to changed
There's one thing that's still the same
In my heart you have remained
And we can fly fly fly away

'Cause you are not alone
And I am there with you
And we'll get lost together
Till the light comes pouring through
'Cause when you feel like you're done
And the darkness has won
Babe, you're not lost
When the worlds crashing down
And you can not bear the cross
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
I said, baby, you're not lost
Sekali lagi alvin memainkan pianonya dan bernyanyi. Selesai bernyanyi, alvin menghampiri aren yang sedang susah payah menahan air matanya.
"Jangan nangis dong ren" kata alvin lembut sambil ngapus air matanya aren.
"Kamu udah terlalu banyak nangis akhir-akhir ini, enggak bagus buat kamu" kata alvin lagi, sambil menatap aren, aren hanya tersenyum.
"Dengerin aku ya, aku enggak peduli kamu pilih siapa, aku atau rio sama aja kan. Kita berdua cuma dua orang egois yang enggak mikirin perasaan kamu. Kalo kamu mau milih rio, enggak salah kok, dia kakak kamu, dia butuh kamu. Tapi jangan takut, aku enggak akan pernah ninggalin kamu, kita hadapin ini sama-sama ya, aku akan tetap ada di samping kamu, kaya kamu yang dulu selalu ada buat aku, oke.." aren benar-benar tidak dapat lagi berkata-kata, ia hanya dapat memeluk alvin. Alvin tersenyum sambil ngacak-ngacak rambut aren, dia sendiri enggak ngerti kenapa bisa kaya gini, tapi toh ini semua juga karena aren, dan sekarang mungkin keadaan sedang terbalik, mungkin sekarang saatnya alvin yang nyuport aren. Alvin melepaskan pelukannya, dan beranjak pergi.
"Aku pilih.." aren berkata lirih, sambil menatap punggung alvin yang menjauh.
"Kak rio" sambung aren lagi. Alvin membalikkan badannya, dan memberi jempol untuk aren, lalu berjalan menghampiri rio.
"Dia tetap adek lo yo, enggak ada yang bisa ngerubah itu. Gue rasa kita perlu waktu buat berdua, lo mau ikut gue ?" ajak alvin pada rio. Rio hanya berpikir sesaat lalu mengangguk dan mengikuti alvin.
Via dan oik mencegah aren yang ingin menghampiri alvin dan rio.
"Biarin mereka berdua ren, mereka perlu ngobrol" bisik via lembut.
"Tapi kak.."
"Enggak bakal ada apa-apa, mereka udah gede, lo enggak perlu takut" sambung oik.
Halaman belakang.
"Kok diem aja yo, bagus kan tempat ini, bikin hati tenang" kata alvin memulai pembicaraan, tapi rio masih saja terdiam.
"Gue tahu, lo terlalu sayang sama aren, enggak akan ada yang bisa gantiin lo yo, lo tetap kakaknya, itu enggak akan berubah. Tapi gue juga sayang sama aren, aren yang selalu nemenin gue, di saat-saat gue down, gue enggak bisa tanpa dia yo, gue harap lo ngerti itu" rio hanya menatap alvin yang terus berbicara.
"Bukannya lebih gampang buat kita, kalo bareng-bareng ngejaga aren ?" sambung alvin lagi.
"Sori vin, gue egois" akhirnya rio berbicara.
"Kita egois yo, egois karena rasa sayang kita yang berlebihan"
"Lo bener, lebih mudah kalo kita ngejaga aren sama-sama" rio tersenyum pada alvin, senyum persahabatan yang indah, dan alvin membalas itu dengan senyumannya juga. Dan mereka pun mulai mengobrol satu sama lain.
Keesokan hari, lapangan basket.
"Kemarin ngapain cak kamu di panggil ke ruang olahraga ?" tanya agni yang lagi nungguin cakka main basket.
"Cak, kok aku di kacangin sih ?" agni bingung ngelihat cakka, yang seolah-seolah tidak menganggapnya ada di situ. Cakka juga berkali ngeshoot, tapi boro-boro masuk, bolanya malah melenceng sana-sini. Agni pun berinisiatif buat ngampirin cakka.
"Cak.." panggil agni sambil megang pundak cakka.
"Tinggalin aku ni, aku lagi mau sendiri !" teriak cakka kasar sambil menepis tangan agni. Lalu pergi begitu saja meninggalkan agni, yang terdiam di tempatnya.

Komentar

Postingan Populer