Gapai Bintangmu (cerpen)

Seorang gadis tengah tersenyum manis,menikmati pemandangan didepannya,3 orang cowok terpopuler disekolah,tengah ngobrol-ngobrol asik didepan kelas disebrang sana.
Meski terhalang orang yg berlalu lalang dan beberapa tanaman apotek hidup,tapi ia tetap bisa memandang wajah pangerannya,pangeran yg selalu ia kagumi.

Matahari menyorot tajam ke arahnya,peluh pun mulai menghiasi dahinya,tapi gadis ini tetap tak bergeser dari tempat ia terduduk.

"
IPOOTT" teriak shilla tepat ditelinga gadi tadi,ia pun terlonjak.

"ADUUH,APAAN SIH LO,SHILOT,JANGAN TERIAK-TERIAK DONG" teriak ify tak kalah kencang.

"hhehe,lo juga teriak-teriak,kita impas donk." balas shilla.
"lagian nama gw bukan ipot,tapi ify,I-F-Y" gadis tadi mengeja dgn jelas 3 huruf yg menyusun namanya,IFY...

"lagi ngapain sih,fy?" tanya shilla heran,melihat sahabatnya yg daritadi senyam-senyum gaje.

"lagi mengagumi satu lagi ciptaan tuhan,yg begitu indah" jawab ify asal,shilla mengikuti kemana arah pandangan ify tertumpu.


"ohh,si kakak ganteng" shillo ber'oh' ria,ify mengangguk.
"lo gak ngeri apa,fy,suka sama dia. Diakan akhir-akhir ini jadi aneh,galak gitu" ujar shilla mengingatkan.

Ify malah berdiri,lalu merapikan rok serta rambutnya.

"ekh,mau kemana lo??"
"samperin kakak ganteng gw lah,mau ikut??"
"yakin lo?"
"yakinlah
" "gw gak ikut deh,mau beli tissue aja gw. Kali aja ntar pas balik,lo nangis-nangis darah gara-gara kena bentak" ejek shilla.
"ya,enggak lah,cantik" ify mencubit kedua pipi shilla hingga memerah
"auww,ikh dasar ipot jelek" gerutu shilla pada ify yg sudah menjauh.


-------



"haii,kakak-kakak semua" sapa ify riang, pada 5 orang kakak kelas di depannya..
"haii ify" jawab acha.
"nah ini cewek yg gw bilang cocok" bisik acha pada ozy,kekasihnya.

"gimana 0SIS sekarang fy,sepeninggalan Gw CS" tanya alvin,basa-basi.
"biasa aja sih,kak. Kita kan tinggal nerusin program-program yg udah kakak-kakak susun" jawab ify santai.

Ify memang gadis ramah yg mudah bergaul,jadi tidak heran kalau ify dikenal dan akrab dgn banyak orang. Dari mulai adik kelas sampai kaka-kaka kelas. Ify yg pembawaannya asik dan ceria memang sangat menyenangkan untuk dijadikan seorang teman.

"ekh,kak mau minum?" tanya ify pada seorang cowok dgn tampang dingin dan ekspresi datar.
Ia masih sibuk menjelajahi dunianya sendiri,ditemani ipod kesayangannya.

"bibir lo kering gitu kak,mau minum gak??"

cowok tadi tetap terdiam.

"yaudah gw taro sini aja ya" ify meletakkan satu botol air mineral yg daritadi dibawanya,disamping cowok tadi.

"temen lo kenapa sih kak,kok sekarang dieman gitu?" tanya ify pd siapapun yg mau memjawab.
"tau tu fy,gw juga heran,kenapa dia jadi berubah gitu" sindir zevana,cowok tadi mendelik.

"gw ke toilet dulu" pamitnya,tetap dgn nada dingin yg khas.
Tak lama tubuh jangkungnya pun berlenggeng menjauh.

"yaah,pergi deh" ify manyum.
"jah,gak usah manyun gitu kali,fy" ujar acha.
"yaudah deh,kakak-kakak yg cantik dan ganteng,ify duluan ya,dadaaahh" ify tersenyum ramah dan melambaikan tangan kanannya.

"kasian ify" celetuk zeva.

"kenapa emangnya?" tanya alvin
"ngarepin besi berubah jadi tetesan embun yg lembut, itu gak mungkin banget kan?" ozy mewakili zeva,menjawab pertanyaan alvin.

"justru,ify itu api. Dia yg bakal bisa melelehin besi,setelah meleleh besi bakal lebih gampang kita atur kan bentuknya. Gw rasa cuma ify,cewek ygt bisa ngeluluhin hati....."
"ssstt,orangnya dateng" ujar alvin,sekaligus memotong penjelasan acha sebelumnya.

Cowok tadi kembali duduk santai seperti sebelumnya,ia seperti tdk peduli pada 4 sahabatnya yg memandang dgn tatapan nanar serta iba.

"gw gak butuh,tatapan kayak gitu dari kalian" ujar dingin.



--------



ify masih duduk Termenung,menyangga dagunya dgn kedua tangan. Anak-anak rambutnya sudah bergerak-gerak diterpa angin. Bau matahari juga sudah membaur dgn wangi parfumnya. Saat sedang BT- BTnya menunggu jemputan,ia mengedarkan pandangannya dan lagi-lagi menangkap sosok pangerannya.

"aneh deh,emang dia gak bisa bawa mobil apa? Sampe mesti dianter jemput tiap hari" tanya ify,lebih pada dirinya sendiri.

Ia memutuskan untuk menghampirinya,cowok itu terlihat sedikit lebih pucat dan kurus akhir-akhir ini. Semburat hitam juga terlihat membingkai mata indahnya,ia tertegun sendiri,tatapannya sedih dan putus asa.

"sendiri kak?" sapa ify.
"nunggu jemputan ya,kenapa gak bawa mobil sendiri aja kak,kayak dulu?" tanya ify lagi.
"kok kakak gak pernah mau jawab sih kalo ify tanya?"
"ify ada salah?"

"kakak lagi sakit?"

rentetan pertanyaan telah ify lontarkan,tapi cowok disampingnya tetap tak bergeming.
ify akhirnya menyerah.


"yaudah deh kalo kakak gak mau ngomong sama aku"

cowok tadi berdiri,menatap ify sekilas lalu pergi,tetap dgn dingin.
Tanpa senyum ataupun lambaian tangan.

"kak,kakak mau kemana? Kak" panggil ify.

Merasa tdk dipedulikan,ify mendengus kesal dan membuang muka ke arah kanan,ia terhenyak...


"KAK RIO AWASS MOBILL" teriak ify pada rio yg hendak menyebrang jalan raya.

Ify lalu berlari mendorong tubuh rio ke pinggir jalan.


BRUUK.


Keduanya terjatuh direrumputan pinggir jalan.

"lo gak ppapa kan?" tanya rio khawatir,ify masih bengong,shock.

"ify,heii,fy.. Alyssa saufika umari,lo jawab donk,lo gak ppapa kan?" ulang rio.

"ya gw gak,........ekh tunggu,kak kok lo tau nama lengkap gw" tanya ify heran.

"gw,emh,ya..gw,gw,ya pokoknya gw tau lah" jawab rio singkat,pipi rio bersemu merah.

"lo sakit ya kak,muka lo kok,jadi merah gitu?" tanya ify polos.

"udah akh,ayo bangun." rio mengulur kan tangannya,ify meraihnya.
"makasih ya,fy"
"iya,sama-sama kak"
"jalan-jalan dulu yuk fy,kayaknya macet deh,jemputan pasti lama" ajak rio.
"jalan-jalan?"
"iya,lo gak mau?"
"mau,mau. Mau banget malah" jawab ify semangat.


Sejak tadi tanpa rio sadari Tangannya tdk lepas menggandeng ify,ify hanya bisa tersenyum manis menikmati getar-getar dihatinya,saat tangan mereka bertauan seperti ini.

Setelah beberapa menit menyusuri jalanan kota jakarta yg berhias kepulan asap kendaraan,akhirnya mereka menepi disebuah taman dibelakang sebuah pusat perbelanjaan.

Mereka memilih duduk didekat air mancur,taman ini tampak sangat sepi. Bahkan sekarang hanya ada mereka berdua disana.

"aku baru tau ada taman bagus disini" tutur ify heran.
"lo mah liatnya mallnya doang sih" cibir rio.

"hhehe. Sepi ya kak,padahal tamannya bagus"
"iya,tapi bagus lah sepi,jadi lebih tenang"

"emmh,kak boleh nanyak gak?" rio tersenyum lalu mengangguk.

"kenapa sih kak rio gak maen futsal lagi,kak alvin sama kak ozy juga. Padahal kalian kan asetnya,SMA kita. Sebelum regen kenapa kalian udah ngundurin diri,kan sayang" tutur ify

. "lo suka liat gw maen futsal?"
"woyadong,bukan cuma pas maen futsal,aku juga suka liatin kakak kalo lagi maen gitar,lagi nyanyi,lagi jadi pemimpin upacara,pokoknya aku sering deh ngeliatin kakak,hhehe" ify cengengesan.
"oya? Kenapa lo sering liatin gw"
"soalnya ify suka sama kak rio" jawab ify jujur.


DEGG


jantung rio seperti mau loncat kegirangan saat ia tau cewek yg dia suka sejak pertama mos kelas satu,ternyata juga punya perasaan yg sama dengannya,tapi rasa senang itupun perlahan pecah terbentur kenyataan,menjadi kepingan kecil yg sangat sulit untuk disusun kembali. Rio tersenyum getir.

"lo gak boleh suka sama gw fy."
"kenapa? Tenang aja kak,ify gak akan minta kakak bales perasaan ify kok. Perasaan ini udah cukup indah buat ify rasain sendiri" ujar ify,masih tetap dengan senyum manis.

"karena suka sama gw,cuma bakal bikin lo sakit. Lagian lo gak akan tetep suka sama gw kalo lo tau semua tentang gw,gw gak sesempurna yg lo fikir,fy"

"sesakit apapun nantinya,toh aku gak bisa nolak perasaan kan?? Aku gak pernah mikir kakak sempurna,yg aku tau kakak itu special karena senyum tulus dan tatapan kakak yg teduh,dan itu yg bikin aku suka sama kakak. Lagian aku gak pernah Nuntut orang supaya sempurna,karena gw juga gak sempurna kak" jelas ify.

"lagian definisi sayang atau cinta buat aku sendiri itu,bersatunya 2 orang berbeda, 2 orang dgn kelebihan dan kekurangan masing-masing, 2 orang yg gak sempurna, untuk saling menyempurnakan dan saling melengkapi" lanjut ify dgn lancar.

"omongan lo kayak nenek gw deh fy,hhehe" ejek rio.
"huuh,biarin,aku kan dewasa tau. Ekh kak rio belum jawab pertanyaan aku. Kak rio kenapa gak maen futsal lagi?"
"nanti juga lo tau fy." jawab rio sok misterius.
"ck" ify berdecak kesal.
"yaudah deh,kalo gak mau jawab,ify minta kak rio nyanyi aja sambil maen gitar. Sekaliiii aja,setelah itu ify janji bakal pura-pura gak tau kalo seorang mario stevano aditya itu dulunya jago maen gitar dan futsal" pinta ify.

"iya,iya,nanti tapi ya,sekarang kan gw gak bawa gitar"
"sipp" ify tersenyum manis,sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"mmh,kedepan aja yuk fy,takutnya supir kita gak nemuin kita, kalo kita disini terus" ajak rio.

"ayuk" ify berdiri dan merapikan kembali seragamnya,kemeja krem dgn rok kotak-kotak coklat.

Baru beberapa langkah rio berjalan,tiba-tiba kakinya kaku,ia meringis menahan sakit.
Sebagian tubuhnya sulit ia gerakan.

"tuhan,jangan saat ini,aku mohon"batinnya mengiba.

rio kehilangan keseimbangannya,badannya oleng dan

Bruuk..

jatuh..

"kak,kak rio,kak rio kenapa,kak rio bangun,kak,kakak." ify mulai panik,sialnya taman ini selalu sepi tak berpengunjung,ify bingung harus meminta bantuan pada siapa.

Dalam ketakutan,ify ingat untuk segera menelpon supirnya,menjemput ify dan rio ditaman ini.

"kak rio,ayo bangun"
wajah rio semakim pucat,beberapa kali ify,mendengar rio berguman dengan lirih.
"sakit,sakit,sakit" padahal matanya tertutup rapat.


--------



ify terduduk lemas disebuah bangku,didepan sebuah ruangan,ntah telah berapa banyak air mata yg tercurah,hingga kini hanya tersisa isakan-isaka lirih dan pedih. Ia meremas-remas kemeja sekolahnya kuat-kuat,pundaknya bergetar menahan tangis.

"fy.."
"kak zeva" ify langsung memeluk zeva dan air mata kembali terurai dengan deras,
Zevana melirik teman-temannya dgn tatapan pilu.

"kak rio,kak..hiks,kak rio..hiks"

"udah fy,tenang dulu ya. Kamu ikut aku sama ozy yuk,biar zeva sama alvin yg jaga disini" ucap acha lembut,ify akhirnya melepas pelukannya dan mengangguk pelan.

Acha,0zy dan Ify lalu berjalan ke arah kantin rumah sakit.

"minum fy" acha membawakan 3 gelas teh hangat.
"kak rio kenapa kak,sebenernya ada apa,tadi...hiks.hiks"
"kita bakal ceritain semua fy,tapi kamu tenang dulu." saran acha.

Acha melirik ozy,mempersilahkan ozy untuk mulai bercerita. Karena acha sendiri tdk akan pernah sanggup menceritakan semuanya pada ify. Jujur,acha sendiri saja belum bisa menerima kenyataan,tentang sahabatnya itu.

"udah baikan fy?" tanya ozy,ify mengangguk.
"tapi sebelumnya kamu harus janji 2 hal. Pertama setelah kamu tau semuanya,kamu gak boleh jauhin rio. Kedua jangan pernah nangis didepan rio. Janji ya?"
"janji kak" jawab ify mantap.
Ia bisa merasakan tangan acha menggenggamnya kuat


"sebelumnya gw minta maaf fy,gak ceritain semua ini dari awal,padahal lo berhak tau. Gw sobatan sama rio dari kecil,dari pertama rio pindah kesini,dari giginya masing ompong-ompong. Kita semua tau fy,awalnya,rio itu sosok yg ramah dan ceria,sama kayak lo. Tapi..."

ozy menggantung kata-katanya,dadanya serasa sesak dipenuhi kesedihan.

"waktu SMP kelas 3,mama rio meninggal ditabrak."

"mama rio pengacara yg hebat,banyak kasus besar bisa dipecahin,dan ternyata ada orang yg dendam sama beliau. Mama rio ditabrak fy,didepan mata rio sendiri. Rio yg emang deket sama mamanya,kehilangan bgt"

"padahal waktu itu UN semakin deket. Rio pernah cerita setiap malam dia gak berani tidur karena mamanya selalu muncul dimimpinya. Rio selalu mimpi,gimana waktu mamanya ditarak,tubuhnya terlempar lalu dilindas oleh mobil lain yg lewat. gimana rio teriak minta tolong, rio nangis, dia selalu ketakutan. 2 bulan sebelum ujian,gak tau kenapa rio kembali ceria,semangat kayak biasa,gw sih seneng aja. malah Dia berhasil jadi juara umum disekolah,dia juga selalu semangat ceritain tentang mimpi dan cita-citanya."


"tapi Ternyata semua itu topeng fy, rio tetep aja,rio yg rapuh. rio selalu bilang 'ayo gapai bintang kalian' padahal dia sendiri udah nyerah sama hidupnya,kepergian mamanya bikin rio kehilangan semangat hidupnya. Belakangan kita baru tau rio sering banget minum obat tidur dengan dosis yg tinggi,gw gak tau dia dapet darimana,tapi karena dikonsumsi dalam jangka waktu yg lama,hampir 4 tahun,obat-obatan itu akhirnya ngerusak ginjal dan saraf rio. Yg kita tau saraf-saraf rio sekarang tambah rusak karena dia sama sekali gak mau minum obat dari dokter. Dan itulah alasan rio gak seaktif dulu disekolah."

"rio lebih seneng nulis sekarang fy,dia bilang,dia pengen berbagi kisahnya sama orang lain."

ozy mengambil sesuatu dari dalam tasnya,sebuah buku yg judulnya ditulis dgn sangat tidak sempurna. Ify yakin,rio pasti sudah kesulitan menulis saat ia membubuhkan judul dibukunya. GAPAI BINTANGMU, begitu judul yang rio berikan untuk bukunya..

"ini buku pertama yg rio selesai'in masih tulisan tangan,rio minta gw ketikin,karena dia..dia udah gak bisa ngetik. Buku ini nyeritain tentang hidupnya,tentang kita sahabatnya dan tentang lo fy,bintang yg gak pernah bisa rio gapai" jelas ozy.

Ify terhenyak dan mengangkat kepalanya yg sejak tadi ia benamkan.

"iya fy,rio juga sayang sama lo,sejak pertama dia nge'M0S elo" jelar acha.
"tapi keadaannya yg bikin dia gak pernah berani gapai bintangnya....." lanjut acha lirih.

"tapi mungkin semuanya sekarang udah terlambat,saraf ditubuh rio hanya kurang dari 40% yg masih bekerja dan menurut dokter,lama-kelamaan ini bisa menyebabkan kelumpuhan total atau,atau....atau..." ozy kembali terdiam,tangannya mengepal kuat,rahangnya keras,wajahnya tampak merah padam.

"atau kematian" lanjut acha.

Ify masih terdiam,mencoba mencerna kata-kata ozy. Ntah mengapa otaknya seperti tidak mau memahami apa yg ozy bicarakan.

"BOHONG" teriak ify tiba-tiba. Ia menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.

"gw bakal jadi orang yg paling bahagia kalo emang ini bohongan fy" balas ozy.

"nangis aja sekarang fy,kalo elo pengen nangis,tapi nggak didepan rio nanti" saran acha.

Ify langsung Terduduk lemas,air matanya mengalir deras,meski tanpa isakan.

"CHA,ZY,RIO GAK ADA DIKAMARNYA" teriak alvin yg berlari kearah mereka.

"APA??KOK BISA?" ujar ozy.

"udah lah,yg penting kita cari aja dulu yuk,sekarang." usul zeva.


Drrt.drrt.drrt

ponsel mereka berempat kompak bergetar dan menampilkan 1 message dari orang yg sama.

From : rio_brother

gw ada ditaman belakang RS.


Setelah membaca Sms itu,mereka segera berlari ketaman belakang,acha langsung menarik tangan ify yg nampaknya masih belum bisa mencerna apa yg sebenarnya terjadi.


--------



"haii" sapa rio,kini dgn senyum khasnya.
Dikakinya ada sebuah bola yg sejak tadi ia tendang-tendang kesana-kemari.
"ozy,alvin,maen bola yuk. Karena bola futsalnya gak ada,kita maen bola sepak aja ya" ujar rio ceria.
"tapi yo..."
"oyolah,mumpung gw masih bisa maen" bujuk rio.

Alvin dan ozy menghampiri rio dan mulai bermain bersama,tertawa dan berlari,menikmati permainan yg telah lama mereka rindukan. Alvin dan 0zy terpaksa harus berhenti bermain futsal demi rio.

"udah yo,kamu kan perlu istirahat" teriak acha.
"iya yo,udahan yuk" ajak alvin,yg mulai khawatir karena melihat rio mulai sulit menggerakan kakinya,saat menggiring bola tadi.

"yaaahh"
"kita bisa main lagi,besok" kata ozy,menghibur.
"balik ke kamar kamu yuk,yo" ajak zeva.
"oke,nanti gw nyusul,gw pengen ngobrol dulu sama ify" jawab ify,sambil melirik ify yg daritadi masih terdiam.

"makasih ya semuanya" ucap rio.
"untuk?" tanya alvin.
"mmh untuk semuanya,semua waktu dan perhatian kalian,gw mau bilang makasih sebelum mulut gw juga gak bisa digerakin" rio tersenyum,tapi teman-temannya malah menatap rio nanar. Lalu berjalan pergi dgn langkah gontai.

"gw tunggu di kamar yo" ucap alvin lirih.





"fy kok diem aja sih?" rio mencubit pipi ify.
"ikh,apaan sih,kank"
"gimana masih penasaran sama gw? Sekarang pasti udah tau kan,kenapa gw gak maen futsal,gak bawa mobil." rio bertanya lembut. Ify mengangguk.

"trus masih suka sama gw?"
"gak ada yg berubah,sama perasaan aku ke kakak" jawab ify. Rio tersenyum.

"tunggu bentar ya" rio berlari meninggalkan ify,ify hanya bisa memandang tubuh rio yang menjauh.

tak berapa lama rio kembali sambil menenteng sebuah gitar.

"gitarnya siapa tu kak?"
"gitarnya obiet,dia penderita leukimia,RS ini udah kayak rumah buat dia. Jadi dia bawa barang-barang kesukaannya kesini. Yaudah gw pinjem aja gitar ini. Lo pernah minta gw nyanyi kan? Nah sebelum gak sempet, gw nyanyi sekarang aja ya,lo juga ikut nyanyi" ujar rio lengkap dgn senyum termanisnya.

Satu per satu,senar gitar mulai di petik teratur,selaras dengan suara rio yg mendu,mengalun..
*pasti tau kan laugu ini,bacanya sambil dinyanyiin ya..:) *



Berjanjilah, wahai alyssa ku..

Bila ku tinggalkan kamu,
tetaplah tersenyum,
Meski hati sedih dan menangis,
ku ingin kau tetap tabah,
menghadapinya.

Bila ku harus pergi,
meninggalkan dirimu,
jangan lupakan aku..

Semoga dirimu disini,
kan baik-baik saja,
untuk selamanya..

Disana,aku kan selalu, r
indukan dirimu,
wahai alyssaku..

Kini giliran ify yg bernyanyi.


Bila kau harus pergi,
meninggalkan diriku,
jangan lupakan aku..

Semoga dirimu disana,
kan baik-baik saja,
untuk selamanya,

disini aku kan selalu,
rindukan dirimu,
wahai marioku.

Kini tangan rio tdk lagi memetik gitarnya,tangannya terasa kaku dan sulit digerakan,tapi dgn susah payah ia tetap berusaha menghapus air mata ify yg mengalir deras.

Rio bernyanyi lagi,tanpa iringan gitar.


Disana aku kan selalu,
rindukan dirimu, w
ahai alyssaku..
Rindukan dirimu..


Brukk


semua hitam, menggelap..



-------



"happy birthday rio,happy birthday rio,happy birthday,happy birthday,happy birthday,happy birthday rio.."

"selamat ulang tahun kak rio" ucap ify manis.
"happy bornday,prince charming" lanjut zevana.
"semoga panjang umur dan sehat selalu ya,yo" tambah acha.
"wish you all the best,my bro..." timpal alvin.
"and god bless you,always" tutup ozy.


Hari ini adalah ulang tahun rio,mereka semua berkumpul dirumah rio,lengkap dengan papa dan oma rio.

6 bulan telah berlalu,waktu begitu cepat bergulir meninggalkan mereka
. Sejak hari itu,hari dimana rio pingsan,lalu ia koma selama 1 bulan saat sadar rio sudah lumpuh total.
Kini tidak akan ada lagi rio yg berlari lincah dilapangan futsal,tdk ada lagi rio dengan petikan gitar dan suara indahnya,yang ada hanya rio yg Rio yg terduduk dikursi roda,dgn wajah dan tatapan yg datar.
Ia menyesal,menyesal telah merusak hidup dan mimpinya sendiri,andai sejak dulu rio sadar,ada sahabat-sahabatnya yg akan selalu menyayanginya,bahkan sampai saat ini.

Rio mengedipkan matanya 3 kali,pertanda ia ingin berterima kasih.

"sama-sama rio" koor teman-temannya.

Ya hanya dengan itulah satu-satunya cara,rio bisa berkomunikasi dgn sahabat-sahabatnya.
1 kedipan mata berarti ia, 2 kedipan berarti tidak, 3 kedipan berarti trima kasih, dan masih banyak lagi kedipan-kedipan yg hanya bisa di mengerti oleh ify dan keempat sahabat rio.

"kamu seneng kan yo,kita kumpul disini?" tanya alvin.

Rio ingin sekali mengangguk dan tersenyum,tapi sudut bibirnya tdk bergerak sedikitpun,ia hanya bisa mengedipkan matanya satu kali.

"kita juga seneng kak,kakak masih ditengah-tengah kita makasihnya kak,udah bertahan sejauh ini,kak rionya ify emang selalu hebat." tutur ify.
"tau gak yo,alvin udah rekaman lho sekarang, dan single pertamanya, dibikin dari puisi dibuku lo, gapai bintang mu...." jelas ozy.

"kamu mau kita nyanyiin sama-sama??" tawar zeyana,rio berkedip satu kali.

Ify segera duduk dibelakang grand piano yg tertengger indah diruang tamu rumah rio ini. Perlahan jemarinya mulai teratur,menekan rangkaian tuts berwarna putih dan hitam didepannya.

Jangan bersedih dan putus asa
slalu ada jalan bila kau trus berdoa
tabur harapmu sebanyak bintang
sebanyak bintang-bintang diangkasa

gapai bintangmu
gapai impian
jangan menyerah sebelum kau mencoba
saatnya kan tiba
kau akan bahagia
melihat bintangmu bercahaya...

Tunjuk satu bintang dan raihlah..
Jangan kau berhenti dan menyerah
saatnya kan tiba bintangmu bersinar...
Saat impianmu jadi nyataaa...


Tunjuk satu bintang dan raihlah..
Jangan kau berhenti dan menyerah
saatnya kan tiba bintangmu bersinar...
Saat impianmu jadi nyataaa...

Jadi nyataaa...



"yeeeee" sorak kelimanya.
"semoga jadi motivasi ya,kak" pesan ify.

"dan,kita juga masih punya hadiah lho,buat kamu." zevana membawa sebuah kardus berwarna coklat berukuran Cukup besar yg berisi tumpukan surat.

"ini surat-surat penggemar buku kamu,yo" jelas zeva.
"maaf ya kak,kita terbitin buku kakak,tanpa izin. Kita cuma mau kisah kakak jadi inspirasi dan motivasi buat orang banyak,bukan buat kita aja. Kita harap,akan lebih banyak juga orang yg berdoa buat kesembuhan kakak,setelah baca buku kakak" jelas ify.

"yaudah,aku bacain salah satunya ya" tawar zevana.

Dear : kakak ganteng
*hhe,abis foto kakak dicover buku 'gapai bintangmu' ganteng bgt sih*

kak,buku kka itu inspiratif bgt lho,aku suka banget.
Judulnya menarik,dan pas baca dari awal sampe akhir aku gak berhenti nangis.
Tapi setelah selesai,aku langsung janji sama diri aku sendiri,bakal lebih baik lagi, gak cepet putus asa dan manfaatin waktu aku sebaik mungkin.

Aku gak peduli walaupun buku itu kisah nyata,tapi aku tetep berharap kak rio selalu sehat,gak kayak dicerita. Aku berharap suatu saat kaka akan bales surat aku,dan bilang makasih karena udah baca buku kakak.....hhehe.
Segini dulu ya kak,aku juga mau cepet berjuang,tunjuk satu bintang dari ribuan bintang di langit dan bakal segera aku raih.

Cheers
-keke-


"kayaknxa anak yg manis ya" komentar ify.

"selanjutnya aku yg baca ya" tawar acha.



Dear : rio

aku dea amanda,penderita kanker darah. Dulu aku sempet putus asa,sedih banget liat semua orang nangisin aku,khawatir sama aku,rasanya waktu itu tuhan gak adil bgt sama aku. Tapi setelah baca buku kamu,aku sadar,rencana tuhan gak pernah salah,dan dari situ aku mulai bangkit ngelawan kanker aku.

Kalo seandainya buku itu memang kisah nyata kamu,aku tetep berdoa semuga kamu bisa cepet sembuh kayak aku sekarang.
Keep smile
doaku menyertaimu..



"apa yo??" tanya ify,rio mengedipkan matanya 1 kali,lalu menatapnya rapat-rapat,pertanda ia ingin tidu.
"oh,mau tidur. Tapi kan masih sore yo"
"yaudah fy,mungkin rio nya capek" kata papa rio,sabar.
"sini,papa bantu yo" papa rio mengangkat tubuh anak tunggalnya ini dengan penuh kasih sayang.


Sebelum memejamkan matanya,rio kembali trsenyum,tapi diwajahnya tetap saja tdk muncul lengkungan Manis itu.

"ya tuhan,andai aku tau sesulit ini untuk sekedar tersenyum,maka dulu akan lebih sering tersenyum manis untuk mereka" batin rio.

Rio menatap satu per satu wajah,orang-orang yg ia sayangi,senyum mereka mengantarkan rio menutup matanya.


"kalo sekarang waktunya,kita ikhlas kak rio.." lirih ify,ntah mengapa kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutnya.

Rio menutup matanya,menutup tidak untuk terbuka lagi,tertidur tidak untuk terbangun lagi,terdiam dan tak akan pernah bergerak lagi.

Rio telah lelah dan akhirnya menyerah pada takdir.
Tapi semua telah ikhlas,merelakan rio pergi menjemput dunianya,dunia yg lebih indah,yg lebih abadi.
Dunia yg nantinya juga akan disinggahi oleh orang-orang yg rio cintai..

Semua telah berakhir,
ditutup tanpa air mata,
semua telah usai,
ia telah pergi,
dan tak akan pernah kembali...