Rahasia Hati *Part 16*

Alvin , Shilla , dan Sivia datang dan bingung dg keadaam ini .
"kenapa sih ??" tanya Shilla . Tak ada yg menjawab .
"KARNA GUE CINTA SAMA RIO !! DULU , SEKARANG DAN NANTI ! PERASAAN ITU GA AKAN PERNAH BERUBAH DAN GA ADA YG BISA NGEGANTIIN POSISI RIO DI HATI GUE !! Kalo gue ga ditakdirin sama Rio , lebih baik gue sembuh dan Tuhan cepet2 ambil gue !!" emosi Ify memuncak .
Ia biarkan Rio mengetahui uneg2 di hatinya . Lagi2 , Rio ga percaya dg ucapan Ify . Dia menganga dan melongo .
"CUKUP !! Lo ga pantes ngomong kaya gitu ! Apalagi di depan dia (menunjuk Rio) . GA PANTES FY !! Dia ga pantes ngedapetin semua itu dari lo !!" bentak Cakka .
"gue ga peduli ! Seberapa besar dia nyakitin gue dan seberapa perihnya gue tersakiti dia ! Karna cinta gue tulus !!" ucap Ify . Nadanya terdengar lirih . Sungai kecil dipipinya mengalir deras .
Cakka tak mampu berkata apapun lagi . Hatinya begitu sakht mendengar pengungkapan hati Ify .
Ify berbalik badan dan membantu Rio berdiri . Lalu mengelap darah yg masih keluar dari tepi bibirnya .
"maaf ya Yo ?! Maafin aku ." bisik Ify .
Rio langsung masuk ke dalam mobil dan diikuti Via . Ify menatap kepergian mobil Rio dg kecewa dan sedih . Tangisnya semakin membludak . Ify mendorong Cakka dan berlari entah ke mana .
*mari kita lupakan masalah Rify sejenak . kita ganti couple yuk !*
"aaaahh !!" Cakka menendang kaleng yg ada di depannya .
"aw !" rintih seseorang .
"hah ?! Ada orng disitu ? Siapa ? Sori .." ucap Cakka agak kaget sambil menghampiri orang itu . Orang itu melempar kembali kaleng yg udah menghantam kepalanya ke Cakka .
"sialan lo !!" umpat Cakka .
"lo yg sialan ! Orang gue ga salah apa2 lo timpuk pake kaleng ! Sakit tau !!" omel orang itu .
"iya iya sori ." ucap Cakka .
Orang itu masih mengelus-elus kepalanya .Cakka memperhatikan orang itu dari atas sampai bawah , balik lagi ke atas ke bawah , ke atas lagi !
'ne orang cewe apa cowo sih ?!' batin Cakka .
"heh ! Apa lo liat2 !" bentak orang itu . Cakka menggeleng .
Orang itu masuk ke dalam sebuah rumah . Tak lama ia keluar lagi sambil mendrible bola basket . Ia melirik Cakka sebentar , namun langsung melewatinya . Dan pergi entah ke mana . Hanya saya (penulis) dan orang it yg tau .Cakka mengikutinya .
"lo mau ke mana ?" tanya Cakka .
"lo ga liat gue bawa bola basket ?!" ketusnya .
"galak amat sih lo !!"
"bodo !"
"eh , nama lo shapa ?" tanya Cakka .
Orang itu berhenti lalu menatap Cakka .
"lo beneran mau tau nama gue ?"
"jangan GR lo ! Abis gue heran , lo itu cewe atau cowo sih ?? Suara sih cewe ! Kulit juga kulit cewe . Tapi gaya ama penampilan lo cowo abis ! Malah lebih keran daripada gue !"
"enak aja lo ! Gue cewe ! Asli , ga jadi2an ! Gue emang gini , apa adanya !"
"ngek ! Siapa nama lo ?" ulang Cakka .
"lo harus tanding basket sama gue dulu ! Kalo lo menang gue kasih tau deh nama gue , tapi kalo ga , ya terpaksa gue tinggalin lo !!"
"em , okey ! Baru lo cewe yg nantangin gue tanding basket !
""jadi , deal ?"
"deal !"
merekapun  segera meluncur ke lapangan basket .
Di taman ,
Rio nendang semua benda yg ada di depannya . Mukanya merah marah . Matanya menatap tajam ke semua yg ditatapnya .
"SIAL ! SIAL ! SIAL !" Via menenangkan Rio .
Di balik pohon , Ify memandang sayu Rio dan Via .
Rio menoleh ke Via . Lalu memeluknya secara paksa dalam keadaan emosi berat dan penuh amarah .
"Via , aku sayang kamu , aku cinta kamu . Aku ga mau pisah sama kamu . Aku ga mau kehilangan kamu . Aku bener2 cinta sama kamu Vi ." ucap Rio penuh emosi .
"Yo , aku tau . Aku juga cinta bgd sama kamu . Aku ga mau kamu tunangan apa lagi nanti kamu harus nikah sama dia . Tapi itukan keputusan orang tua kamu , kamu harus menghargai keputusan mereka Yo ..." kata Via seraya melepaskan pelukan Rio . Tapi Rio kembali menarik Via kedekapannya .
"Via , aku sayang kamu ! Pliss Vi , jangan dilepasin ya . Aku mau terus peluk kamu dan ga pernah lepas . Karna aku ga mau kamu lepas dari pelukan aku .." ucap Rio lirih .
Via tersenyum dalam pelukan Rio .
"iya , aku juga sayang kamu ." bisik Via .
Ify tak mampu mengahan air hangat itu . Akhirnya ia menangis di bawah pohon itu . Suara isakan Ify sampai ke telinga Rio . Entah kenapa , tapi hanya Rio yg dengar . Sedangkan Via tak mendengar apapun .
DEG ! Hati Rio bak di tusuk oleh keris paling tajam .
Ia langsung melepaskan pelukannya . Seperti terhipnotis , Rio berjalan sambil memegang dadanya yg terasa sesak menuju sebuah pohon . Via yg bingung , mengikuti Rio .
Rio terbelalak kaget karna ia menemukan Ify di balik pohon tsb .
"Ify ?!" Ify menoleh .
Ia menghapus air matanya .
"ngapain lo di sini ?!" tanya Rio .
"la... lagi jalan2 aja . Kamu ngapain ?"
"gue ................ Bukan urusan lo !!" Rio langsung pergi meninggalkan Ify .
"Ify ?!" panggil Via agak kaget .
"eh , Via . So.... Sori gue.."
"gpp kok . Lo kesini sama siapa ?"
"sendiri . Yaudah gue balik ya .
" Ify membalikkan badannya , tapi ...
"Fy , gue mau ngomong sama lo !" Via menahan tangan Ify .
Ify menoleh lagi ke Via ."ngomong apa ?"
"gue minta tolong sama lo Fy , tolong sembuh ya .. Lo harus sembuh buat Rio . Gue akan terus doain lo supaya lo sembuh , biar lo bisa bahagia sama Rin . Gue akan jaga Rio , selama lo berobat . Gue mohon sama lo Fy !" ucap Via memohon sambil menggenggam 1 tangan Ify dg kedua tangannya .
Ify tersenyum seraya meletakan 1 tangannya lagi di atas tangan Via .(ngerti kan ?)
"gue janji Vi . Gue akan ngebahagiain Rio . Gue ga akan biarin dia sakit atau terluka sama sekali . Doain gue ya ! Semoga Allah ngijinin gue tetep hidup dan ngeaahagiain Rio .."
"thanks ya Fy . Gue percaya sama lo !"
"harusnya gue yg makasiih , karna lo udah percaya sama gue . Makasih ya ." Via mengangguk .
"yaudah , ayo kita pulang ." Ify menggangguk .
Malam harinya di rumah Rio ,
Tante Uci panik karna jam sudah menunjukan pukul 23.30 tapi Rio belom juga pulang .
Ada apa sama Rio ? Ke mana dia ?
"Yel , Rio ke mana sih ? Ga biasanya jam segini belom pulang ?" tanya tante Uci panik .
"mana aku tau mah .  Coba mama tanya Ify ! Siapa tau Ify tau atau lagi sama dia ."
"oh iya , coba ya ." tante Uci mengambil hpnya dan segera menghubungi Ify .
Di kamar Ify ,
Entah kenapa daritadi perasaannya ga tenang . Dia takut terjadi sesuatu dg Rio .
Ia mondar-mandir di depan tempat tidurnya . Tiba2 hpnya berbunyi . Segera ia berlari meraih hpnya dan menerima telponnya .
"halo Fy ."
"halo tante , ada apa ?"
"tante mau tanya Rio lagi sama kamu ga Fy ?"
"ga tuh tan . Emang Rio belom pulang ?"
"belom tuh Fy . Aduh Rio ke mana ya . Ga biasanya jam segini dia belom pulang ."
"aku ke sana ya tan ?"
"yaudah , hati2 ya Fy ."
"iya tan ."
Ify segera menyambar jaket dan kunci mobilnya . Lalu turun ke bawah untuk pamitan .
"ma , pah ." panggil Ify . Kebetulan mereka belum tidur , masih nonton .
"ya Fy ."
"aku mau ke rumah Rio dulu ya mah . Rio belum pulang mah pah . Aku khawatir ." jelas Ify .
"mau papa anter Fy ?" tawar papa .
"ga usah pah , Ify sendiri aja ."
"yaudah , hati2 ya nak ."
"iya , assalamu'alaikum ."
"wa'alaikumsalam ."
Ifypun pergi .
@@@@@
Di rumah Rio ,
TOK TOK TOK tante Uci yg sedang mondar-mandir di depan TV langsung membuka pintu .
"malem tante ."
"malem Fy . Ayo masuk !"
Ify dan tante Ucipun segera masuk .
"Rio masih belom pulang ya tan ?" tanya Ify sedikit panik .
"belom Fy . Hpnya ga aktif lagi Fy ." jawab tante Uci sgd panik .
"Rio ke mana sih ? Ga biasanya dia pulang malem ."
TOKTOKTOK pintu diketuk kembali . Lebih tepatnya digedor . Tante Uci udah mengambil ancang2 mau buka pintu , tapi Ify menahannya .
"tante maaf , aku aja ya yg buka ." pinta Ify .
"iya Fy ." Ifypun berjalan membuka pintu .
Ketika dibuka ,'BRUUUK' tubuh Rio ambruk menindih Ify .
"RIO ?!" Ify kaget begitupun tante Uci dan keluarganya . Ray yg udah tidurpun kebangun . Ia keluar kamar sambil ngucek-ngucek mata .
"Kenapa sih pada teriak2 ?" tanya Ray yg masi 1/4 kesadarannya .
"gpp . Udah Ray tidur lagi aja gih !" Ray masuk lagi ke kamarnya .
Iel dan papanya segera mengangkat Rio .
"Yo , lo kenapa sih ??" tanya Iel .
"gue cinta sama Via . Gue ga mau tunangan sama Ify . Gue ga suka sama dia ! Cuma Via yg gue cinta ! Gue benci keadaan ini ! Gue benci !" ucap Rio yg sedang mabuk .
"em , bau alkohol ! Lo mabok Yo ?!" tanya Iel sambil menjauhkan wajahnya dari Rio .
"ga , gue ga mabuk ! Gue cinta sama Via !" ucap Rio lagi .
Ify berusaha menahan tetesan hangat dari mata beningnya agar ga menetes di saat yg ga tepat kaya gini .
"ka , Ify bawa Rio ke kamar ya , tan , om ?" izin Ify .
"iya Fy . Hati2 ya ."
Ify mengambil alih Rio dari Iel . Ia memapah Rio menuju kamarnya .
Rio dibaringkan di tempat tidur . Segala umpatan dari mulut Rio untuk Ify keluar semua .
Walaupun hatinya cukup miris mendengar umpatan Rio , Ify tetap berusaha kuat .
"gue benci sama lo Fy ! Lo yg udah ngehancurin hub gue sama Via ! Lo tuh cuma nyusahin gue doang ! Gue benci sama lo !! BENCI !!" umpat Rio masih mabok .
"maafin aku .." lirih Ify .
Ketika Ify akan melepaskan jaket yg dikenakan Rio , Rio yg masih dalam  keadaan mabuk berat itu , tanpa sadar menarik tubuh Ify ke tempat tidur . Ify kaget ! Sambil mengigaukan nama Via , Rio menggenggam kuat pergelangan tangan Ify . Ify yg tenaganya lebih lemah dari Rio , tdk mampu melawan . Namun ia terus meronta tanpa berteriak . Karna ia tak mau ada masalah lagi . Rio terus mendekat ke Ify .
"Via , aku cinta sama kamu !" ucap Rio .
"Rio , aku Ify bukan Via ! Rio , jangan ! Lepasin aku ! Rio !!" Ify meronta .
"Sampe kapanpun aku akan tetep cinta sama kamu Vi ." Rio trus mendekati wajah Ify dan menggenggam tangan Ify lebih kencang .
"Rio , lepasin aku !" karna panik , akhirnya Ify menampar Rio hingga Rio jatuh ke kasurnya .
Ify buru2 berdiri ."maaf ya Yo . Maaf .." ucap Ify .
Rio yg mungkin sgd lelah , memejamkan matanya , tertidur . Setelah Ify memastikan Rio benar2 sudah terlelap , baru Ify melepaskan jaket Rio dan menarik selimut ke badan Rio .
Ify mengecek kening Rio .
"panas .." Ify langsung keluar dan mengambil kompresan .
"kenapa Fy ?" tanya mama Rio .
"Rio demam tan ." jawab Ify panik .
"demam ?!" mama Rio langsung lari ke kamar Rio .
Ify balik lagi ke kamar Rio . Dan segera mengompres Rio .
"Fy , kamu istirahat aja ya ? Biar tante yg jagain Rio .." ucap tante Uci sambil membelai rambut Ify .
"gpp tan . Ify aja yg jagain Rio . Ify ngerasa bersalah , kan Rio kaya gini juga karna Ify ." jawab Ify .
"tapi Fy , kamu kan lagi sakit juga . Kalo kamu ngedrop lagi gimana ?"
"tlong ya tan , jgn jadiin penyakit itu sbg alasan . Ify yakin kok ga akan knpa2 . Kan Ify ikhlas . Semoga Allah ngelindungin Ify .Tante Uci tersenyum .
"yaudh kalo itu mau kamu . Tapi jgn begadang ya . Tante ke kamar dulu ." Ify mengangguk . Tante Uci keluar .
"Yo , maafin aku ya . Aku sayang bgd sama kamu . Aku yakin , kamu juga masih sayang sama aku . Iya kan ?" Ify membelai rambut Rio , mengambil waslap yg ada di kening Rio , lalu mengecup lembut kening Rio .
Pagi harinya ,
Rio membuka matanya sambil meremas kepalanya .
"aw !" rintih Rio .
Ify yg tertidur di samping tempat tidur Riopun ikut terbangun .
"udah bangun Yo ?" tanya Ify .
"lo ngapain di sini ?" Rio malah tanya balik .
"aku takut kamu kenapa-napa Yo ."
"emang gue kenapa ?"
"mabuk ."
"mabuk ?"
"iya , kemaren kamu mabuk ."
"aw , ahh !" Rio memegangi kepalanya kembali .
"udah , udah . Ga usah dipaksain inget . Ntar kamu malah kenapa napa . Udah ya ?!"
"au ah !" Riopun bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi .
Ify tersenyum pahit .

Komentar

Postingan Populer