Unilateral love 1 (Cerpen Ovin)

Unilateral Love Bagian 1 (Cerpen Ovin)

rio rise

CRAG… itulah singkatan dari Cakka Rio Alvin dan Gabriel dan merupakan nama grup mereka berempat. 4 cowo cool ini adalah selebritis di SMA Citra Bangsa terlebih lagi salah satu dari mereka itu adalah ketua osis yang ramah, yaitu Cakka. Gabriel juga anggota osis yang ia sebagai wakil cakka, rio sendiri sekertarisnya. dan alvin sebagai bendahara. Cakka orang yang mungkin terlalu baik, terbuka, dan selalu ada untuk sahabatnya… Rio orang yang paling bawel diantara mereka ber4… Alvin berbanding 180 derajat dengan rio, alvin adalah orang yang sangat easy going n cuek, kerjanya hanya membaca komik, banyak yang bingung bagaimana bisa nilai bahasa alvin selalu tinggi padalah dia paling malas berbicara… Gabriel cowo jangkung ini, kerjanya cuman satu, pasang earphone dengerin musik.

Di SMA Citra Bangsa, ada seorang gadis, yang Bernama Oik. Oik Cahya Ramadlani. Seorang gadis mungil yang sangat mengidolakan Alvin. dan gadis mungil yang sangat di cintai oleh cakka. Cakka Dan oik adalah sahabat. Rumah cakka tak terletak jauh dari rumah oik. Mungkin hanya berjarak dua rumah dari rumah cakka. Cakka dan oik juga selalu berangkat bersama. Dan banyak yang mengira bahwa mereka pacaran. Tapi setiap oik ditanya oleh temannya ia hanya menjawab ‘cakka itu temanku’ begitupun sebaliknya

Pagi ini. Cakka Dan oik berangkat bersama. setiba disekolah. Oik menuju kelasnya. Kelas XI Ipa-2. Cakka juga ke kelasnya kelas XI Ipa-A tepat disamping kelas oik

“pagi ik” sapa sivia
“pagi” balas oik lalu duduk dibangkunya
“makin mesra aja nih” ledek ify
“siapa? Aku ama cakka?” tanya oik. Kedua sahabatnya mengangguk
“mesra sebagai sahabat memang” balas oik
“sebagai pasangan kekasih juga ik” kata ify
“kalian ngomong apa sih. Aku tuh gk suka sama cakka. Aku tuh sukanya sama alvin”
“iya sukanya sama alvin. Sayangnya sama cakka” balas sivia
“hikz terserah kalian deh. Lagipula cakka juga anggap aku sebagai sahabat”
“kenapa sih kamu suka sama banget sama alvin. Kayak alvin suka aja sama kamu”
“yah cakka bilang gitu”
“bego kamu ik. Cakka tuh gk mau kalau kamu sakit hati. Kalau dia bilang alvin gk suka sama kamu”
“kalau aku jadi kamu yah ik. Aku lebih baik milih cakka daripada alvin. Apa sih kurangnya cakka, bahkan menurut aku cakka lebih baik dari alvin”
“aku gk ngerti sama omongan kalian”
“ik cakka tuh sayang sama kamu gk cuman sebagai sahabat tapi lebih dari itu. Kalau suatu saat nanti cakka nyatain perasaan itu ke kamu. Apa kamu tega nolak cakka yang selama ini selalu ada untuk kamu”
“cakka gk mungkin suka ataupun sayang sama aku”
“terserah kamu deh ik yang penting kita udah ngomong”
“kenapa sih pada menjudge kalau cakka tuh sayang sama aku” batin oik

****
Sore hari… CRAG baru saja selesai main basket. Mereka sering ke basecamp untuk bermain basket. Alvin lalu duduk dipinggir lapangan. Sedangkan cakka rio dan gabriel, bersenda gurau di tengah lapangan.

Selama bersahabat alvin terbilang selalu menghindar dari ketiga sahabatnya jika sahabatnya sedang bercanda. Tak ada yang tau kenapa alvin seperti itu kecuali cakka. Mereka hanya tahu alvin itu cuek. Alvin juga terbilang sangat tertutup bahkan pada sahabat sendiri. Ia jarang berbicara tentang kehidupannya. Bukan berarti tak pernah. jika berbicara tentang kehidupan dia, dia hanya bilang orang tuanya sudah bercerai dan ia tinggal dengan mamanya. Dan kejadian-kejadian di rumahnya. Hanya itu, tak seperti dengan rio, yang selalu menceritakan baik dan cantiknya gadis pujaannya. IFY. Gabriel, yang selalu bercerita tentang hubungannya dengan sivia

Cakka menghampiri alvin. Tapi langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis sedang duduk disamping alvin

“nih minum dulu! Pasti capek?” kata seseorang sambil menyerahkan sebotol air mineral pada alvin. Alvin menoleh. Gadis itu tersenyum, alvin lalu menerima botol tersebut lalu meneguknya. Cakka yang melihatnya lalu tersenyum dan pergi
“makasih” balas alvin sambil menyerahkan botol air mineral itu pada pemiliknya
“buat kamu aja. Pasti kamu gk bawa air lagi dari rumah” kata gadis itu
“ada koq” balas alvin lalu memeriksa tasnya untuk mencari botol yang ia bawa tadi
“gk ada?” tanyanya lalu mencari sosok cakka. Cakka tersenyum jail ke arahnya
“damn!” umpatnya dalam hati
“gk ada kan?” tanya gadis itu
“kayaknya aku lupa deh ik. makasih minumnya” kata alvin berusaha tulus
“sama-sama” balas oik.
“oh iya kenapa kamu gk kesana bersenda gurau bareng rio, cakka, sama gabriel” tanya oik
“gk suka. Kamu sendiri ngapain kesini? Jangan bilang cuman mau bawain aku air” tanya alvin
“aku kesini karna tadi cakka sms katanya kamu lupa bawa air trus kamu ambil punya cakka, jadi cakka minta aku bawain. Pas nyampe sini, cakka sms aku bilang airnya buat kamu aja” jelas oik.
“cakka lagi! Udah dibilangin aku gk suka sama gadis ini” batin alvin
“och gitu” balas alvin lalu berdiri.
“eh main lagi yuk” ajak alvin. Ketiga sahabatnya mengangguk. Cakka menghampiri oik
“kamu tunggu disana aja. Kalau aku udah selesai main. Kita pulang bareng. Kalau kamu mau bareng alvin. Nanti aku coba bujuk dia” bisik cakka. Oik mengangguk
“makasih” balas oik. Cakka lalu bergabung dengan sahabatnya
“kalau cakka sayang sama aku, betapa bodohnya dia kalau rela mengobarkan perasaannya Dan mati-matian buat alvin agar sayang sama aku” batin oik
“sivia dengan ify pasti hanya bercanda” lanjutnya

Lama bermain hari pun sudah mulai gelap. Cakka dkk sudah selesai main basket.

                                                                                                    >>> Bagian 2 >>>

Komentar

Postingan Populer